Stir mobil berbentuk bulat berfungsi untuk mengatur arah kendaraan dan manufer untuk bagian mobil ini ditempatkan di bagian depan...
Dengan sedikit modifikasi stir juga bisa lebih ringan dengan sistem power stering.
Stir dibentuk dengan model lingkaran ini bertujuan agar pengemudi lebih nyaman untuk berkendara dan memudahkan sopir
Stir berfungsi sangat intens disetiap kendaraan tanpa stir atau kemudi kendaraan tdk akan mungkin bisa berjalan...itulah sedikit pembahasan mengenai stir smoga dapat membantu
Kategori
▼
Friday, 30 September 2016
Stir mobil
Wednesday, 28 September 2016
Bunga buatan
Ini dia hasil dari percobaan pembuatan bunga buatan yang menjadikan sebuah karya yang mempunyai nilai jual dibuat oleh pengrajin seni dari dalam negeri,bahkan pemasarannya telah mencapai mancanegara yang uniknya bunga ini dibuat dari bahan dasar kain dan plastik...
Monday, 26 September 2016
Inilah proses bagaimana samurai bisa terbuat
Pembuatan sebilah katana yakni pedang para samurai Jepang, memerlukan proses yang sangat teliti dengan tingkat ketepatan yang sangat tinggi. Mulai dari proses pemilihan jenis bahannya hingga proses pembuatan yang dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sudah ditentukan. Bahan katana yang terbaik adalah jenis Tamahagane yang dipilih dari bijih besi dengan proses yang sangat teliti. Tamahagane berarti "jewel steel" (tama berarti bola atau permata, hagane berarti baja) permata baja. Satu bilah katana dengan kualitas tinggi dikerjakan dalam kurun waktu tidak kurang dari 3 bulan, bisa mencapai 6 bulan, bahkan lebih.
Terdapat banyak metode pembuatan katana dengan menggunakan tangan atau manual. Beberapa menggunakan proses pemanasan dan pelipatan baja yang berulang-ulang dan membutuhkan tenaga yang besar. Setelah selesai, sebuah bilah pedang tersebut harus dipoles dengan sangat hati-hati sebelum sang pengrajin pedang dapat membubuhkan penanda pada hasil karya seni mereka tersebut. Katana merupakan bukti nyata dari keterampilan tangan tingkat tinggi, dan para pengrajin yang membuatnya pastilah memiliki nilai-nilai kebajikan yang unik. Berbeda sifat satu dengan yang lainnya. Seperti halnya dengan karya seni lain, para pengrajin pedang para samurai ini mengerahkan segenap jiwa mereka dalam proses pembuatannya, yang diiringi dengan kesabaran, kemauan, dan juga kecerdasan tinggi untuk mencapai hasil terbaik. Banyak seniman terlibat dalam kerja keras menyempurnakan detail ornament pada hulu pedang, gagang, juga pada sarung pedangnya. Hasilnya, katana yang layak disandang oleh para prajurit dan ksatria pada masa itu. Sebuah katana tidak hanya menjadi kebanggaan dari para pengrajin, para samurai juga memiliki kebanggaan tersendiri dengan katana yang mereka genggam. Sebuah katana menjadi bagian penting jiwa dan raga dari seorang samurai. Menjadikan katana sebagai salah satu warisan budaya luhur Jepang. Berikut ini ialah proses tahapan yang harus dilalui selama pembuatan sau buah bilah katana.
Peleburan Baja
Pedang katana tradisional dibuat hanya dari baja murni, yang dinamakan oleh orang Jepang dengan istilah Tamahagane, yakni baja bernilai tinggi. Selama 3 hari 3 malam, dengan teknik tradisional, para pandai besi memindahkan sekitar 25 ton pasir sungai yang mengandung bijih besi dan memasukkan arang ke dalam tatara, yakni sejenis tungku peleburan persegi dari tanah liat yang khusus dibuat untuk menghasilkan Tamahagane. Kandungan karbon pada arang pembakaran menjadi bahan kunci pembuatan baja. Suhu tatara bisa mencapai lebih dari 2500 derajad fahrenheit, dan panasnya mengubah bijih besi menjadi baja dan menghasilkan Tamahagane kurang lebih seberat 2 ton. Harga Tamahagane berkualitas tinggi bisa mencapai 50 kali lebih mahal dibandingkan dengan baja biasa yang dibuat dengan teknik modern.
Pelarutan Karbon
Selama dipanaskan pada suhu tinggi, Tamahagane tidak boleh mencapai bentuk cair, agar jumlah karbon yang bereaksi dengan baja kadarnya tepat dan persentase karbon pada Tamahagane akan bervariasi, yakni antara 0,5 hingga 1,5 %. Para ahli pembuat katana menggunakan 2 jenis Tamahagane, yang pertama dengan tingkat karbon yang tinggi, sangat keras, dan memungkinkan dibuat mata pedang setajam silet, sementara yang kedua, dengan tingkat karbon yang rendah, sangat kuat, baik untuk meredam guncangan. Pedang yang hanya menggunakan salah satu jenisnya saja, maka pedang akan mudah tumpul atau mudah patah. Pada malam ketiga proses pembakaran di tungku, para ahli tatara memecahkan tungku tanah liat tersebut untuk mengeluarkan Tamahagane, dan dengan mudah mereka melihat kadar karbon baja itu dari pecahan-pecahan baja yang baru jadi.
Pemurnian
Potongan-potongan Tamahagane terbaik selanjutnya dikirim ke para ahli pembuat pedang, yang akan memanaskan, menempa, dan melipat baja berkali-kali untuk mencampurkan besi dan karbon dan juga menghilangkan kotoran yang berupa ampas bijih besi. Tahap ini selain sangat penting juga memakan waktu lama, karena jika ada unsur selain besi dan karbon yang tersisa didalamnya, akibatnya pedang menjadi tidak kuat. Saat para ahli pembuat pedang selesai menghilangkan semua ampas, ia bisa menilai konsentrasi karbon di dalam Tamahagane melalui kekuatan Tamahagane itu pada saat ditempa berulang-ulang. Seorang ahli mengibaratkan penghilangan ampas dari baja ini seperti memeras air dari sponge yang sangat keras.
Menempa Pedang
Setelah ahli pembuat pedang menghilangkan semua ampas dengan menempa Tamahagane berkali-kali, selanjutnya ia memanaskan baja yang keras dan mengandung banyak karbon tersebut lalu membentuknya menjadi potongan panjang dengan celah panjang di tengahnya. Lalu sang ahli tersebut menempa baja lainnya yang kuat dan dengan kadar karbon rendah yang ia bentuk agar bisa pas dimasukkan ke dalam celah baja yang satunya, dan ia tempa kedua baja yg sudah disatukan tadi. Dua jenis Tamahagane kini ada di tempatnya, baja keras menjadi bagian luar dan mata pedang mematikan, sementara baja kuat menjadi bagian inti di dalam katana. Keseimbangan karakteristik yang sempurna ini membuat katana menjadi senjata samurai paling tahan lama dan sangat berharga.
Pelapisan Pedang
Meskipun bilah utama katana telah selesai, namun pekerjaan ahli pembuat pedang masih jauh dari selesai. Ia masih perlu melapisi bilah pedang bagian atas dan bagian yang tumpul dengan lapisan tebal dari campuran tanah lempung dan bubuk arang, sementara mata pedang yang tajam hanya dilapisi tipis saja, untuk selanjutnya pedang dipanaskan untuk terakhir kali. Ini untuk melindungi bilah pedang, sekaligus menandai pedang dengan design bergelombang yang dinamai Hamon, yang akan muncul lebih jelas saat proses penggosokan.
Selanjutnya ahli pembuat pedang memanaskan Katana kembali dengan suhu kurang dari 1500 derajad fahrenheit, jika lebih dari itu maka pedang bisa retak saat pada proses selanjutnya.
Membentuk Lengkungan Pedang
Selanjutnya, sang ahli pembuat pedang mengeluarkan bilah pedang dari api lalu memasukkannya dengan cepat ke dalam bak air untuk mendinginkannya dengan segera. Proses ini disebut proses pendinginan cepat. Karena bagian dalam dan belakang pedang mengandung karbon yang sangat sedikit, maka akan lebih terkontraksi saat pemanasan dibandingkan dengan bagian depan yang tajam yang mengandung karbon lebih tinggi. Perbedaan kecepatan dan tingkat kontraksi antara dua jenis Tamahagane ini, menyebabkan pedang melengkung dan menciptakan bentuk lengkung yang khas. Tahap ini memang sulit, karena biasanya dalam tahap ini satu dari tiga pedang akan gagal terbentuk.
Sentuhan Akhir Pedang
Pada tahap akhir, para pekerja logam menambahkan penanda besi atau jenis logam lain pada pegangan pedang. Lalu, tukang kayu membungkus senjata itu dengan sarung pedang kayu yang dipernis dan dihias dengan beragam ornament oleh para seniman. Dibuat dari emas atau kulit eksotis dan bebatuan, pegangan katana adalah karya seni seperti bilah pedangnya itu sendiri. Akhirnya katana dikembalikan ke ahli pembuat pedang yang akan mengecek pedang itu untuk terakhir kali. Membutuhkan waktu hampir 6 bulan dan tenaga 15 orang untuk membuat satu buah pedang katana. Walau diciptakan untuk prajurit samurai, pedang ini akan laku dijual pada para kolektor benda seni dengan harga mencapai ratusan ribu dollar bahkan bisa lebih.
Beberapa pengrajin pedang katana yang terkenal seperti Amakuni, Akitsugu Amata, Hikoshiro Sadamune, Kanenobu, Kenzō Kotani, Masamune, Muramasa, Nagasone Kotetsu, Okubo Kazuhira, Shintōgo Kunimitsu, dan Masamine Sumitani.
Terdapat banyak metode pembuatan katana dengan menggunakan tangan atau manual. Beberapa menggunakan proses pemanasan dan pelipatan baja yang berulang-ulang dan membutuhkan tenaga yang besar. Setelah selesai, sebuah bilah pedang tersebut harus dipoles dengan sangat hati-hati sebelum sang pengrajin pedang dapat membubuhkan penanda pada hasil karya seni mereka tersebut. Katana merupakan bukti nyata dari keterampilan tangan tingkat tinggi, dan para pengrajin yang membuatnya pastilah memiliki nilai-nilai kebajikan yang unik. Berbeda sifat satu dengan yang lainnya. Seperti halnya dengan karya seni lain, para pengrajin pedang para samurai ini mengerahkan segenap jiwa mereka dalam proses pembuatannya, yang diiringi dengan kesabaran, kemauan, dan juga kecerdasan tinggi untuk mencapai hasil terbaik. Banyak seniman terlibat dalam kerja keras menyempurnakan detail ornament pada hulu pedang, gagang, juga pada sarung pedangnya. Hasilnya, katana yang layak disandang oleh para prajurit dan ksatria pada masa itu. Sebuah katana tidak hanya menjadi kebanggaan dari para pengrajin, para samurai juga memiliki kebanggaan tersendiri dengan katana yang mereka genggam. Sebuah katana menjadi bagian penting jiwa dan raga dari seorang samurai. Menjadikan katana sebagai salah satu warisan budaya luhur Jepang. Berikut ini ialah proses tahapan yang harus dilalui selama pembuatan sau buah bilah katana.
Peleburan Baja
Pedang katana tradisional dibuat hanya dari baja murni, yang dinamakan oleh orang Jepang dengan istilah Tamahagane, yakni baja bernilai tinggi. Selama 3 hari 3 malam, dengan teknik tradisional, para pandai besi memindahkan sekitar 25 ton pasir sungai yang mengandung bijih besi dan memasukkan arang ke dalam tatara, yakni sejenis tungku peleburan persegi dari tanah liat yang khusus dibuat untuk menghasilkan Tamahagane. Kandungan karbon pada arang pembakaran menjadi bahan kunci pembuatan baja. Suhu tatara bisa mencapai lebih dari 2500 derajad fahrenheit, dan panasnya mengubah bijih besi menjadi baja dan menghasilkan Tamahagane kurang lebih seberat 2 ton. Harga Tamahagane berkualitas tinggi bisa mencapai 50 kali lebih mahal dibandingkan dengan baja biasa yang dibuat dengan teknik modern.
Pelarutan Karbon
Selama dipanaskan pada suhu tinggi, Tamahagane tidak boleh mencapai bentuk cair, agar jumlah karbon yang bereaksi dengan baja kadarnya tepat dan persentase karbon pada Tamahagane akan bervariasi, yakni antara 0,5 hingga 1,5 %. Para ahli pembuat katana menggunakan 2 jenis Tamahagane, yang pertama dengan tingkat karbon yang tinggi, sangat keras, dan memungkinkan dibuat mata pedang setajam silet, sementara yang kedua, dengan tingkat karbon yang rendah, sangat kuat, baik untuk meredam guncangan. Pedang yang hanya menggunakan salah satu jenisnya saja, maka pedang akan mudah tumpul atau mudah patah. Pada malam ketiga proses pembakaran di tungku, para ahli tatara memecahkan tungku tanah liat tersebut untuk mengeluarkan Tamahagane, dan dengan mudah mereka melihat kadar karbon baja itu dari pecahan-pecahan baja yang baru jadi.
Pemurnian
Potongan-potongan Tamahagane terbaik selanjutnya dikirim ke para ahli pembuat pedang, yang akan memanaskan, menempa, dan melipat baja berkali-kali untuk mencampurkan besi dan karbon dan juga menghilangkan kotoran yang berupa ampas bijih besi. Tahap ini selain sangat penting juga memakan waktu lama, karena jika ada unsur selain besi dan karbon yang tersisa didalamnya, akibatnya pedang menjadi tidak kuat. Saat para ahli pembuat pedang selesai menghilangkan semua ampas, ia bisa menilai konsentrasi karbon di dalam Tamahagane melalui kekuatan Tamahagane itu pada saat ditempa berulang-ulang. Seorang ahli mengibaratkan penghilangan ampas dari baja ini seperti memeras air dari sponge yang sangat keras.
Menempa Pedang
Setelah ahli pembuat pedang menghilangkan semua ampas dengan menempa Tamahagane berkali-kali, selanjutnya ia memanaskan baja yang keras dan mengandung banyak karbon tersebut lalu membentuknya menjadi potongan panjang dengan celah panjang di tengahnya. Lalu sang ahli tersebut menempa baja lainnya yang kuat dan dengan kadar karbon rendah yang ia bentuk agar bisa pas dimasukkan ke dalam celah baja yang satunya, dan ia tempa kedua baja yg sudah disatukan tadi. Dua jenis Tamahagane kini ada di tempatnya, baja keras menjadi bagian luar dan mata pedang mematikan, sementara baja kuat menjadi bagian inti di dalam katana. Keseimbangan karakteristik yang sempurna ini membuat katana menjadi senjata samurai paling tahan lama dan sangat berharga.
Pelapisan Pedang
Meskipun bilah utama katana telah selesai, namun pekerjaan ahli pembuat pedang masih jauh dari selesai. Ia masih perlu melapisi bilah pedang bagian atas dan bagian yang tumpul dengan lapisan tebal dari campuran tanah lempung dan bubuk arang, sementara mata pedang yang tajam hanya dilapisi tipis saja, untuk selanjutnya pedang dipanaskan untuk terakhir kali. Ini untuk melindungi bilah pedang, sekaligus menandai pedang dengan design bergelombang yang dinamai Hamon, yang akan muncul lebih jelas saat proses penggosokan.
Selanjutnya ahli pembuat pedang memanaskan Katana kembali dengan suhu kurang dari 1500 derajad fahrenheit, jika lebih dari itu maka pedang bisa retak saat pada proses selanjutnya.
Membentuk Lengkungan Pedang
Selanjutnya, sang ahli pembuat pedang mengeluarkan bilah pedang dari api lalu memasukkannya dengan cepat ke dalam bak air untuk mendinginkannya dengan segera. Proses ini disebut proses pendinginan cepat. Karena bagian dalam dan belakang pedang mengandung karbon yang sangat sedikit, maka akan lebih terkontraksi saat pemanasan dibandingkan dengan bagian depan yang tajam yang mengandung karbon lebih tinggi. Perbedaan kecepatan dan tingkat kontraksi antara dua jenis Tamahagane ini, menyebabkan pedang melengkung dan menciptakan bentuk lengkung yang khas. Tahap ini memang sulit, karena biasanya dalam tahap ini satu dari tiga pedang akan gagal terbentuk.
Sentuhan Akhir Pedang
Pada tahap akhir, para pekerja logam menambahkan penanda besi atau jenis logam lain pada pegangan pedang. Lalu, tukang kayu membungkus senjata itu dengan sarung pedang kayu yang dipernis dan dihias dengan beragam ornament oleh para seniman. Dibuat dari emas atau kulit eksotis dan bebatuan, pegangan katana adalah karya seni seperti bilah pedangnya itu sendiri. Akhirnya katana dikembalikan ke ahli pembuat pedang yang akan mengecek pedang itu untuk terakhir kali. Membutuhkan waktu hampir 6 bulan dan tenaga 15 orang untuk membuat satu buah pedang katana. Walau diciptakan untuk prajurit samurai, pedang ini akan laku dijual pada para kolektor benda seni dengan harga mencapai ratusan ribu dollar bahkan bisa lebih.
Beberapa pengrajin pedang katana yang terkenal seperti Amakuni, Akitsugu Amata, Hikoshiro Sadamune, Kanenobu, Kenzō Kotani, Masamune, Muramasa, Nagasone Kotetsu, Okubo Kazuhira, Shintōgo Kunimitsu, dan Masamine Sumitani.
Proses pembuatan keramik
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan yang dibuat dengan proses yang lebih mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin.
Kekayaan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman produk kerajinan Indonesia. Bahan alam sebagai salah satu bahan dasar kerajinan banyak tersebar di bumi Indonesia. Bahan alam tersebut dimanfaatkan sebagai produk kerajinan yang memiliki kekhasan dari setiap daerah. Sejak dulu masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat untuk kebutuhan hidup sehari-hari sebagai kebutuhan rumah tangga. Kini kerajinan berkembang fungsinya dapat sebagai
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah keramos (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat dan telah mengalami proses pembakaran. Dalam pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk. Setelah itu, dapat dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600 oC sampai 1.300 oC sesuai jenis tanah liatnya sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap air.
Indonesia memiliki kerajinan keramik dari berbagai daerah yang berciri khas. Setiap daerah mempunyai keunikan dari bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan keramik China, Jepang, atau Eropa.
A. Bahan dan Alat Pembuatan Keramik
1. Bahan
Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
- Tanah liat (Clay ) Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai bahan non plastik).
- Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
- Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar. Bahan lainnya yaitu :
- Kaolin Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti pegunungan tinggi, yaitu gunung yang terletak dekat Jakhau Cina yang tanah lempungnya sudah dimanfaatkan dalam pembuatan keramik sejak beberapa abad lalu. Kaolin adalah tanah liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan keramik dan paling putih di antara clay lainnya, karena kandungan besinya yang paling rendah. Sifat-sifat kaolin : Tidak terlalu plastis, Kekuatan keringnya rendah, Titik leburnya 1700oC-1785oC, Dalam keadaan kering berwarna putih, Memberi warna putih pada masse badan keramik, dan Setelah dibakar berwarna putih.
- Kuarsa Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan sedimen, dalam bentuk dengan komposisi sebagian besar berupa silika dan terdapat pada sebagian batu pasir kuarsa. Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah benang adalah : Tidak mengurangi keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik, Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat, Memudahkan air untuk menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran, Memberi sifat kuat pada barang-barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada waktu dibakar, dan Dapat mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi
2. Alat
Macam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;
B. Teknik dalam Pembuatan Kerajinan Keramik
Macam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;
- Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan.
- Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.
- Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih basah dari meja putar.
- Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya persis seperti model yang akan kita buat.
- Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.
- Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.
- Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.
- Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.
![]() |
| Alat-alat Pembuatan Keramik |
1. Teknik Pijit Tekan
Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan. Cara membuat keramik dengan teknik pijit tekan antara lain sebagai berikut.
- Pijit tanah dengan ibu jari
- Tekan tanah kemudian diputar
- Bentuk leher dengan ibu jari
- Membuat tutup dengan cara yang sama
- Mengukur tutup dengan badan
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah. Cara membuat keramik dengan teknik pilin antara lain sebagai berikut.
- Buat pilinan di atas meja
- Buat lempengan lingkaran sebagai alas
- Lilitkan pilinan di atas lempengan Rapikan menggunakan butsir
- Selesaikan bentuk dengan pilinan
3. Teknik Lempengan
Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder. Cara membuat keramik dengan teknik lempengan bentuk persegi antara lain sebagai berikut.
- Gulung lempengan dengan cetakan silinder.
- Potong kelebihan tanah menggunakan butsir.
- Ratakan tanah dan beri alas lingkaran.
- Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
- Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
- Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati
4. Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.
- Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
- Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
- Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi. Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
- Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan.
- Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
- Buang sisa tanah yang tidak perlu.
- Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.
C. Tahapan Pembuatan Keramik
1. Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.
2. Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).
3. Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.
4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).
5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.
1. Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.
2. Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).
3. Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.
4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).
5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.
Cara membuat kertas dari kayu
Pembuatan Kertas Dari Kayu
Pasti teman-teman semua sudah tau, pernah melihat, pernah mendengar, pernah memegang dan pernah memakai kertas sebagai tempat untuk menulis sesuatu kan??? Tapi apakah teman-teman tau dari apa kertas itu dibuat dan bagaimana proses pembuatan kertas tersebut??? Naah sekarang ayo teman-teman baca artikel ini untuk mengetahui proses pembuatan kertas??? Yuk kita mulai dari apa seh kertas itu???
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
Kita semua tentu sering menggunakan kertas untuk berbagai kepentingan, baik untuk menulis, membaca, atau untuk membungkus gorengan barangkali. Kertas yang sering kita gunaka itu biasanya terbuat dari kayu yang diolah dengan teknologi modern sehingga sampai ketangan kita. Untuk lebih mengenal kertas yang kita gunakan mari kita pelajari proses pembuatan kertas, tapi sebelum kita mempelajari prosesnya kita liat dulu sejarahnya.
Sejarah tentang kertas
Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris,papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.
Banyaknya kayu yang dibutuhkan untuk pembuatan kertas
Untuk setiap ton nya, pulp membutuhkan 4,6 meter kubik kayu. Satu ton pulp menghasilkan 1,2 ton kertas. Dalam satu hektarnya hutan tanaman industry (acacia) dapat dihasilkan lebih kurang 160 meter kubik kayu. Bila diambil contoh, sebuah industry pulp dengan kapasitas produksi 2 juta ton pulp pertahun akan membutuhkan kayu yang berhasil dari hutan seluas 58 ribu hektar setiap tahunnya. Acacia memiliki daur tumbuh selama 6 tahun sehingga sebuah industri pulp membutuhkan hutan seluas 348 ribu hektar untuk dapat terus beroperasi.
Pada saat ini kurang dari 70 persen bahan kayu untuk industry kertas berasal dari hutan alam. Hal ini dikarenakan banyak industry pulp yang tidak menjalankan kewajibannya untuk melakukan penanaman kembali sehingga industry pulp terus menerus mengkonsumsi kayu dari hutan alam. Untuk setiap hektarnya hutan alam menghasilkan kayu rata-rata sebanyak 60 meter kubik. Untuk industry yang sama seperti diatas bila 30 persennya diperoleh dari hutan tanaman industry yang ditanamnya maka untuk memenuhi 70 persen kebutuhannya maka industry bersangkutan akan terus menerus menebang hutan alam selus 107 ribu hektar setiap tahun. Ini artinya, setiap jam hutan selus 5 kali lapangan sepak bola di tebang untuk menghasilkan kertas. Itu baru untuk memenuhi kebutuhan satu industry pulp. Dengan tujuh industry pulp yang ada dewasa ini dengan kapasitas 5,8 juta ton setiap tahunnya, maka hutan selusa 3 lapangan bola ditebang setiap menitnya.
Saat ini 90% bahan baku pulp di Dunia berasal dari kayu, yang mencakup angka sekitar 170 juta ton per tahun. Sebanyak 640 juta meter kubik di konsumsi setiap tahunnya, atau hamper sekitar 13% dari total kayu yang digunakan di seluruh dunia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanpa harus menebang hutan alam, maka dibutuhkan selama 10 juta hektar hutan tanaman yang harus ditanami setiap tahunnya.
Proses Pembuatan Kertas (pulp)
- Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong – potong atau lebih dikenal dengan log. log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah dengan tujuan untuk melunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku.
- Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De – Barker
- Kayu dipotong – potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Chip yang sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang.
- Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang diunakan untuk membuat kertas) dengan lignin. proses pemasakan ini ada dua macam yaitu Chemical Pulping Process dan Mechanical pulping Process. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper machine).
Proses Pembuatan Kertas (Paper machine)
Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation. bagian ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori – pori diantara serat kayu), dlln. Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran pulp, bahan kimia dan air)
Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. headbox berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table. Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %). Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong – potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen
Karya seni rupa Nusantara yang hampir terlupakan
Seni rupa Nusantara adalah seni rupa yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Ini bukan berarti seni rupa tersebut hanya ada satu jenis di Indonesia, seni tersebut sangat beragam di setiap daerah yang ada di wilayah Indonesia. Hal tersebut terjadi karena Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat kaya. Keragaman yang ada dapat berupa keragaman teknik, gagasan, corak, maupun keahlian masyarakat di daerah tersebut. Karya seni rupa Nusantara merupakan perwujudan dari pola hidup, kepercayaan, dan nilai-nilai yang ada di masing-masing daerah.
Bagian dari: Seni Rupa (Artikel Lengkap)
1. Sejarah Seni Rupa Nusantara
Perkembangan seni rupa Nusantara tidak lepas dari perkembangan peradaban bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah mengenal seni rupa sejak jaman prasejarah. Kemudian semakin berkembang dengan adanya pengaruh agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Dan selanjutnya semakin bervariasi sejak masuknya agama Islam, agama Kristen, dan kolonialisme. Sejarah seni rupa Nusantara terdiri dari tiga fase yaitu fase prasejarah, fase sejarah, dan fase setelah kemerdekaan.
- Sejarah seni rupa Nusantara pada fase prasejarah dapat dilihat dari peninggalannya seperti kapak genggam, gambar pada dinding gua, dolmen, menhir, kubur batu, sarkofagus, punden berundak, kapak corong, candrasa, nekara, moko, dll. Fase prasejarah dapat dibagi menjadi empat zaman yaitu palaeolithikum, mesolithikum, megalithikum, dan zaman logam.
- Sejarah seni rupa Nusantara pada fase sejarah dimulai sekitar abad ke-7 Masehi yang ditandai dengan ditemukannya tiang batu tertulis yang dibuat pada masa kerajaan Kutai. Sejarah seni rupa Nusantara pada fase sejarah dapat dibagi menjadi tiga masa yaitu kerajaan Hindu, kerajaan Islam, dan masa penjajahan. Ketiga fase sejarah itu saling berakulturasi sehingga menghasilkan seni rupa yang sangat unik dan beragam.
- Sejarah seni rupa Nusantara pada fase setelah kemerdekaan dipengaruhi oleh adanya kebebasan dalam mengeluarkan pendapat, berorganisasi, dan beraliran. Banyak sekali pelukis yang hidup pada zaman kemerdekaan,. Kini, seni rupa Nusantara semakin dikenal di dunia dengan adanya festival-festival dan promosi-promosi ke seluruh dunia.
2. Fungsi Seni Rupa Nusantara
Secara umum, fungsi utama seni rupa nusantara yaitu:
- Fungsi praktis (kegunaan), adalah fungsi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan benda pakai atau yang biasa disebut seni rupa terapan. Contoh: peralatan makan, meja, kursi, tempat tidur, pakaian, dan sarana persembahyangan.
- Fungsi estetis (keindahan), adalah fungsi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan akan benda hias atau yang biasa disebut seni rupa murni. Contoh: patung, arca, lukisan, dan ukiran.
3. Contoh Seni Rupa Nusantara
Selengkapnya: 10 Contoh Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
Berikut adalah beberapa contoh seni rupa Nusantara:
- Rumah adat adalah bangunan tradisional yang berfungsi sebagai tempat tinggal. Setiap daerah di Indonesia memiliki corak rumah adatnya masing-masing.
- Patung adalah seni pahat dan ukiran berbentuk tiga dimensi yang biasanya menggunakan media batu atau kayu. Patung kebanyakan mendapat pengaruh dari kebudayaan Hindu.
- Anyaman adalah kerajinan yang dibuat dengan cara susup menyusup atau silang menyilan antara pakan dan lungsi. Anyaman dapat dijadikan keranjang atau mebel.
- Lukisan adalah seni yang berupa dua dimensi yang mengandung ungkapan batin penciptanya. Lukisan di Indonesia kebanyakan bertemakan perjuangan dan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
4. Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Nusantara
Karya seni rupa Nusantara dibuat dengan berbagai ragam teknik sesuai dengan keterampilan masyarakat di masing-masing daerah. Berikut adalah beberapa tekniknya:
- Teknik menggambar yang meliputi linier, blok, dusel, pointilis, aquarel, dan plakat.
- Teknik membuat patung yang meliputi membutsir, cetak, cor, pahat, dan konstruksi.
- Teknik membatik
- Teknik grafis yakni dengan mencetak.
5. Makna dalam Karya Seni Rupa Nusantara
Karya-karya seni rupa Nusantara sarat akan makna. Makna tersebut dapat dilihat dari bentuk, ukuran, motif, pemilihan warna, simbol, dan corak. Setiap daerah memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan makna ke dalam karya seni rupa.
Tips-tips menulis artikel
Setiap blog pasti memiliki konten/artikel yang sebelumnya telah melalui proses penulisan. Proses ini tentu bukan hal mudah, karena harus melalui beberapa tahap hingga menjadi rangkaian kata-kata yang kemudian dianggap layak disuguhkan kepada pembaca blog. Dalam proses tersebut, sangat mungkin ditemui kendala baik dalam hal teknis maupun non teknis. Oleh karena itu, menulis artikel blog, sesederhana apapun itu, dibutuhkan adanya pembelajaran, referensi, dan latihan teknis hingga penulisan artikel blog menjadi sebuah "insting" dimana penulis tidak perlu lagi memperhatikan kaidah-kaidah maupun faktor-faktor teknis dan nonteknis, namun langsung menuliskannya secara mengalir.
Layaknya orang yang belajar bermain piano, dia harus memahami dulu berbagai teori, aturan-aturan dan petunjuk praktis seperti membaca dan menulis partitur, teknik penjarian, tempo, melodi, chord, dan lain sebagainya. Namun ketika sudah mahir, tentu hal-hal tersebut harus dilepaskan dan bermain dengan hati. Demikian juga dengan menulis, apapun produk tulisan yang dihasilkan. Oleh karena itu, akan menjadi hal yang menyenangkan apabila saya dapat mengumpulkan dan merunut semua artikel yang berkaitan dengan menulis konten blog dalam halaman ini. Semoga dengan adanyakumpulan tips menulis artikel ini, sobat semua dapat dengan mudah menemukan referensi dalam topik yang sama tanpa harus "mengobrak-abrik" dan menghabiskan waktu panjang untuk menemukannya. Semoga pula, referensi yang saya tulis sejak 2010 ini dapat memberikan manfaat, setidaknya wacana dan motivasi dalam penulisan artikel blog anda.
Mungkin sobat tidak percaya setelah membaca judul dari posting ini. Masa sih membuat artikel blog hanya dalam waktu 10 menit? Tapi saya akan berusaha sekuat tenaga hingga bisa meyakinkan 100 persen dengan 3 cara berbeda berikut ini.
Hmmmm, artikel.... Kata ini sudah sangat lazim dan akrab bagi telinga para blogger. Artikel blog memiliki jenis bermacam-macam, tergantung dari konteks dan tujuan blog yang dibawa. Hal ini nantinya berpengaruh terhadap tipe artikel yang hendak diusung dalam blog. Dengan memahami ini, anda akan menemukan mudahnya menulis artikel karya sendiri.
Seringkali ditemui kondisi bahwa beberapa artikel tidak lagi terjamah oleh pengunjung kita, padahal pada saat setelah diposting, artikel tersebut sempat memiliki "booming" yang dahsyat. Faktor-faktornya antara lain adalah artikel tersebut sudah masuk masa kadaluarsa, yaitu kondisi dimana topik pada artikel tersebut tidak lagi memiliki nilai informasi karena sudah banyak orang yang mengetahui dan tidak menjadi "rahasia" lagi.
Google memiliki Quality Guideline yang sangat memperhatikan user experience dan memperhatikan kebutuhan user akan konten berkualitas. Dengan memperhatikan panduan ini, anda akan memiliki gambaran dan dapat memperkirakan batasan yang diperlukan untuk menulis konten yang baik sekaligus berefek baik pula bagi SEO.
Blogging adalah dunia authoring, yang dalam konteks menulis tidak ada bedanya dengan menulis buku, novel, artikel majalah, tajuk rencana, dan lain sebagainya. Bagaimana jika salah satu syarat blogging tersebut hilang? Esensi blogging itu sendiri juga hilang! Lalu, ketika membuat posting sekedar tuntutan saja dan bukan kebutuhan, maka...
Konsep menulis bisa diberi satu garis bawah, yaitu menuangkan ide/gagasan, ilmu, atau pengalaman (dan perasaan) dalam bentuk tulisan. Bahkan seorang penulis karya fiksi pun tidak bisa lepas dari yang namanya ide, pengetahuan, dan pengalaman itu sendiri meskipun karyanya tidak berbicara tentang hal faktual.
Ada sobat blogger yang bertanya melalui email mengenai teknis atau format artikel blog yang tampak menarik dan nyaman dibaca. Yah, kuncinya menurut saya sederhana, gunakan motivasi bahwa "artikel itu dibuat untuk dibaca", lalu...
Berapa kalikah sobat mengedit sebuah posting/artikel blog setelah menerbitkannya? Saya pernah menghadapi permasalahan serupa dan ada banyak penyebabnya: kesalahan ejaan kata lah, kesalahan link yang ditulis lah, materi yang keliru lah, keyword yang salah lah, judul yang kurang tepatlah dan lain sebagainya.
Hal utama dalam Blogging adalah menulis (to blog), dan sudah pasti menulis membutuhkan komitmen dan fokus yang sangat tinggi. Tahu tidak, apa rahasia yang dibutuhkan oleh artikel yang sobat posting di blog? Hanya ada dua! Yang pertama adalah konsep mengenai bagaimana artikel sobat bisa menarik, dan yang kedua adalah....
10. Judul Artikel Anda Membosankan? Ini Solusinya! (guest post)
Ini adalah artikel guest post dari sobat Anas yang berbicara tentang bagaimana meramu judul konten/artikel yang menarik dan bagaimana menyusun konten dari sudut pandangcopywriting.
Ini adalah artikel puncak dalam kaitannya dengan penulisan artikel blog. Anda akan saya ajak untuk merefleksikan kembali motivasi dari penciptaan karya artikel blog. Ada fakta yang memperlihatkan bahwa sebagian artikel-artikel blog yang beredar di dunia ini memberikan kesan, manfaat, dan menarik perhatian, sebagian lainnya kehilangan atau tidak punya intensi sama sekali. Mengapa? Karena konten tersebut tidak ditulis untuk orang yang tepat. Hah? Bagaimana bisa?
Artikel blog memiliki perbedaan signifikan dengan jenis-jenis artikel lainnya. Seorang penulis artikel bisa saja membuat artikel yang demikian panjang dengan isi yang sangat jelas, lugas, menyentuh, kreatif, deskriptif, informatif, solutif, analogis, metaforis, mendayu-dayu dan seterusnya. Tapi belum tentu dia bisa menulis artikel blog. Why?
Ibarat rumah, judul artikel adalah pintu gerbang. Headline atau judul merupakan ringkasan sangat singkat dari apa yang akan diulas di dalam artikel. Pengunjung atau pembaca mengambil keputusan apakah dia akan membaca atau tidak berdasarkan informasi yang dia dapat dari judul artikel tersebut. Banyak sekali artikel berkualitas akhirnya sia-sia ditulis lantaran tidak memiliki headline yang atraktif. Lalu bagaimana cara membuat artikel tersebut menarik perhatian? Tentu dengan judul yang mengundang ketertarikan. Simak selengkapnya!
Semua blogger pasti ingin artikelnya "out of the box", menonjol, istimewa, berbeda dari yang sudah ada, meski mungkin membahas hal yang sama. Semua blogger pasti juga ingin tulisannya tidak dilirik sebelah mata, dapat dinikmati dengan penuh, dan pada akhirnya memberikan value luar biasa kepada pembacanya. Kuncinya ada pada cara pemilihan topik tulisan, dan bagaimana sobat blogger menambahkan nilai lebih ke dalam artikel tersebut
Beberapa manfaatnya burung kenari
Dengan demikian dapat menjadi obat stress dalam berbagai aktifitas setiap harinya. Jenis burung ini pertama kali ditemukan oleh Jean de Berthan Cous yang merupakan seorang pelaut asal Prancis saat abad ke lima belas.
Jenis burung ini memang memiliki banyak warna yang terjadi akibat dari perubahan kondisi dari alam dan juga terjadinya perkawinan silang dengan spesies burung kenari lainnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fakta dari burung kenari ini ada baiknya mengetahui beberapa hal seperti berikut ini, yaitu :
1. Warna awal burung kenari yang ada ini adalah hijau. Namun dengan perkembangannya yang didapatkan dengan cara beradaptasi dan berkembang biak. Seperti yang telah dijelaskan pada awal paragraf diatas maka burung kenari saat ini memiliki warna yang beraneka ragam.
2. Di negara Indonesia terdapat fakta unik mengenai burung kenari. Jenis burung ini dapat melakukan superfekundansi. Superfekundansi adalah adanya kemampuan burung kenari betina yang mampu menghasilkan telur tanpa adanya pembuahan yang terjadi karena bertemunya dengan sel sperma.
3. Dalam satu kali penetasan telur lebih dari satu dan memiliki anak dengan warna yang berbeda. Dengan demikian satu induk bisa menghasilkan anak burung kenari yang memiliki banyak warna.
4. Saat burung kenari jantan melakukan perkawinan. Maka burung kenari tersebut bisa mengawini betina dari tiga hingga dua puluh ekor burung kenari betina yang terjadi dalam satu hari.
5. Ada banyaknya spesies burung kenari namun hanya satu jenis saja yang memiliki pendengaran sekitar 4 hz saja. Burung yang memiliki pendengaran hanya 4 hz saja yaitu jenis spesies Waterslanger.
6. Burung kenari memiliki masa usia yang sangat lama mencapai usia sembilan tahun. Jenis burung ini pada usia sembilan tahun juga masih bisa berproduksi untuk menghasilkan telur.
7. Dalam penglihatan yang dimiliki oleh burung kenari ini hanya memiliki tiga warna saja. Tiga warna yang bisa dilihat oleh burung kenari ini antara lain yaitu merah, biru dan hijau.
Selain itu ada satu lagi sebagai tambahan warna yang dapat dilihat oleh burung kenari adalah spektrum ultraviolet. Kemampuan dapat melihat spektrum ultraviolet ini berdasarkan pada insting alami yang dimiliki oleh burung kenari tersebut.
8. Ketika berada dalam kondisi mabung ini bisa terjadi kurang lebih sekitar 1,2 tahun. Sedangkan pada proses menghasilkan telur biasanya burung kenari akan dapat menghasilkan telur sebanyak tujuh butir sekali bertelur.
9. Pada nama burung kenari tak ada hubungannya dengan buah kenari. Namun nama burung kenari ini diambil dari nama tempat ditemukan yaitu Kepulauan Canary.
Sedangkan pulau tersebut merupakan pulau yang memiliki asal nama Canarias. Nama ini berarti anjing dan diberikan untuk pulau tersebut karena pada zaman dahulu di pulau ini terdapat banyak anjing liar.
10. Burung kenari saat ini juga dijadikan banyak orang sebagai salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Hal ini karena permintaan akan burung kenari memang sangat tinggi.
Selain itu burung kenari juga merupakan spesies yang memiliki keragaman warna bulu yang cantik dan memiliki cara budidaya yang mudah. Asalkan mengetahui mengenai ilmunya maka mengembang biakkan burung ini tak dirasakan susah.
Semua ini terbukti dari banyaknya pengusaha burung kenari yang sukses menekuni budidaya burung ini.
11. Jenis burung kenari yang laris di pasaran dan banyak di cari dengan jenis Yoksire. Terlebih apabila burung kenari jenis ini dikawinkan dengan yoksire import.
Tentunya akan menaikkan harga jual yang tinggi bagi pecinta burung ini. Untuk itu tak jarang banyak orang yang membudidayakan dengan mengimport langsung jenis yoksire jantan yang akan dikawinkan dengan betina lokal.
Dengan demikian keuntungan yang akan didapatkan menjadi lebih banyak dan mampu untuk dioptimalkan. Sehingga akan memberikan keuntungan yang banyak bagi peternak burung ini.




